oleh : Adiadwan Herrawan
Saat ini kita hidup di ALAM GLOBALISASI, yang memiliki banyak dampak bagi kehidupan keberagamaan. Globalisasi bukan hanya mempraktekkan eksploitasi ekonomi dan pemiskinan, tetapi juga mengikis keyakinan, nilai-nilai, budaya dan tradisi Islam. Kapitalisme global mempromosikan nilai-nilai individualisme, materialisme, konsumerisme dan hedonisme.
Saat ini kita hidup di ALAM GLOBALISASI, yang memiliki banyak dampak bagi kehidupan keberagamaan. Globalisasi bukan hanya mempraktekkan eksploitasi ekonomi dan pemiskinan, tetapi juga mengikis keyakinan, nilai-nilai, budaya dan tradisi Islam. Kapitalisme global mempromosikan nilai-nilai individualisme, materialisme, konsumerisme dan hedonisme.
Di era dominasi peradaban dan PANDANGAN HIDUP (‘worldview’) BARAT yang sekuler inilah, ummat Islam dipaksa – melalui berbagai cara untuk meninggalkan pandangan-alam kehidupannya. Hal ini bisa terjadi karena perkembangan situasi dan kondisi kehidupan yang sangat SEKULER DAN LIBERAL.
Kini, sudah saatnya ummat Islam mampu untuk MEMPERTAHANKAN KEIMANAN dan KEYAKINANNYA dengan memahami PANDANGAN HIDUP ISLAM (‘Islamic Worldview’), agar kita tidak tersesat dalam menjalani kehidupan ini, melalui sikap dan perilakunya, cara pandangnya yang seharusnya sangat berbeda dengan pandangan hidup barat.
Ummat Islam telah memiliki pandangan hidup (‘worldview’) sendiri yang sangat berbeda dengan pandang an hidup yang menjadi dasar bagi peradaban barat yang sekuler dan liberal. Setiap orang yang mengaku Muslim tentu saja dituntut untuk melihat segala permasalahan dari ‘kacamata’ Islam, bukan menggunakan ‘kacamata’ yang lainnya. Konsep ‘Islamic Worldview’ ini dirumuskan agar kaum Muslim tidak terjebak atau terperosok dalam pemikiran-pemikiran yang dapat merusak keimanannya. Bagi seorang Muslim yang memiliki ‘Islamic Worldview’, akan memandang hidup ini sebagai tempat untuk MENJALANKAN AMANAH ALLAH SWT. Seorang Muslim yang memiliki Pandangan hidup Islam, dan yakin akan kehidupan akhirat, dia akan tenang setiap kali menerima ujian dari Allah SWT. Dia yakin bahwa HIDUP DI DUNIA ADALAH SEMENTARA dan semua akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT di akhirat kelak. Semakin besar amanah dan kenikmatan yang diterimanya, akan semakin besar pula tanggungjawab di akhirat kelak. Inilah CARA PANDANG ISLAM.
Setiap Muslim WAJIB MEMBENTENGI DIRINYA dengan keilmuan Islam yang benar dan memahami pemikiran bathil yang dapat merusak keimanannya. Karena itulah, setiap Muslim diwajibkan agar selalu MENUNTUT ILMU AGAMA, setiap waktu, agar dia dapat mengetahui mana yang salah dan mana yang benar, mana yang Tauhid dan mana yang Syirik.
Bagi kita para keluarga muslim yang ‘sakinah’, penuh ‘mawaddah dan rahmah’, tidak akan pernah terwujud jika anggota keluarga terutama orang tua tidak memiliki kesamaan ‘worldview’ (‘Islamic Worldview’). Suami istri tidak akan hidup dalam ketentraman, jika yang satu meyakini bahwa kehidupan akhirat jauh lebih pen- ting daripada kehidupan dunia, sementara yang lain justru melihat dunia ini sebagai tujuan dari kehidupan. Keluarga ‘sakinah’ tidak akan terbentuk jika di tengah keluarga itu tidak dipahami makna ilmu dan adab yang benar, sehingga ada pandangan yang sama pada seluruh anggota keluarga, bahwa nilai kehormatan tertinggi bagi seseorang adalah ILMU dan KETAKWAAN. Itulah keluarga sakinah yang sejati – bahagia dan selamat di dunia dan akhirat. InsyaAllah. Wallahu’alam bishawab.
No comments:
Post a Comment