Sunday 12 June 2016

KONSEP WAHYU dan KENABIAN : Pemahaman Mendasar dalam Kehidupan Islami.


Oleh : Adiadwan Herrawan.

Pelaksanaan Perkuliahan Sekolah Pemikiran Islam (SPI-3) telah memasuki pertemuan kedua, pada 12 September 2015 yang lalu. Sesi kedua tersebut disampaikan oleh Ustadz Ahmad Rafiqi yang membahas materi "Konsep Wahyu dan Kenabian".

Dalam materi ini dijelaskan bagaimana bentuk Wahyu yang diturunkan dari Allah SWT. "Wahyu dari Allah SWT diturunkan dalam bentuk 'Qalam' atau Perkataan Firman Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an, serta 'I'lam' atau Ajaran yang disampaikan oleh Nabi SAW dalam Hadits", jelas Ahmad Rafiqi dalam penyampaiannya kepada seluruh peserta perkuliahan yang hadir saat itu.

Disampaikan lebih lanjut bahwa Al-Qur'an diturunkan melalui ucapan dan hafalan ('Qira'ah) oleh malaikat Jibril lalu diteruskan para Sahabat. Setelah proses penurunan melalui hafalan dengan 'sanad' yang jelas, lalu diteruskan penyebarannya melalui dokumen dan catatan ('Mus'haf'). Kemudian barulah masuk ke tahap 'pemaknaan' sebagai proses akhir dari penurunan Al-Qur'an.

Ahmad Rafiqi menegaskan secara mendalam mengenai proses penyampaian wahyu kepada Nabi SAW. "Rasulullah SAW tidak merencanakan dirinya untuk menjadi seorang Nabi", jelas Rafiqi. Hal tersebut dijelaskannya terbukti karena Nabi SAW tidak mengenal malaikat Jibril, bahkan beliau kaget dan berlari dari situasi tersebut, hingga bertanya tentang apa yang terjadi.

Kondisi dan suasana hati Rasulullah SAW pada saat itu sungguh sangatlah menegangkan baginya. Ini jelas menandakan bagaimana beliau sama sekali tidak mengetahui tentang rencana kenabian yang terjadi pada dirinya.

"Ciri khusus seorang Nabi adalah menerima Wahyu yang diturunkan dari Allah SWT melalui malaikat Jibril, memiliki Mu'jizat yang khusus bagi masing-masing Nabi, dan sebagai pribadi manusia yang sempurna, serta hanyalah diperuntukkan bagi seorang laki-laki", demikian penjelasan Ahmad Rafiqi mengenai konsep dasar ciri kenabian, sambil mengakhiri sesi perkuliahan saat itu.

Demikian pentingnya pemahaman mengenai Konsep Wahyu dan Kenabian sebagai dasar dalam menilai kehidupan ini sesuai dengan cara pandang Islam ('Islamic Worldview'), khususnya untuk menghadapi perang pemikiran terhadap aliran-aliran sesat yang semakin marak akhir-akhir ini ('Ghazwul Fikri').
Semoga.

* Sumber : Sekolah Pemikiran Islam, Universitas Al-Azhar, Jakarta, 12 September 2015.

No comments:

Post a Comment